7 Siswa Melawan Seorang Guru
Kejadian ini berawal dari suatu perdebatan yang terjadi pagi hari sekitar pukul 09.30 WIB selepas bel istirahat di suatu sekolah swasta di kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara. Kala itu tujuh orang siswa berbondong-bondong mendatangi seorang guru di meja piket. Berikut ini perdebatan tujuh orang siswa dengan seorang guru.
Siswa 1: b4ng, kami sudah bosan nih belajar...
B4ngrp: Oh ya....! Kok bisa? (Tanyaku penuh selidik)
Siswa 2: Betul b4ng, coba bayangin deh kami sejak mengenal baca tulis dari TK hingga sekarang SMA, selalu.... disuruh belajar melulu...!
B4ngrp: Oh gitu ya..., (merenung sejenak, mencoba cari ide). Nah, b4ngrp mau tanya nih. Kalian usia berapa kira-kira diperkenalkan orang tua dengan nasi?
Siswa 3: Sekitar 5 bulanan b4ng. (Jawabnya dengan tegas dan mantap).
B4ngrp: sekarang usia kalian berapa?
Siswa 4: Saya 17 tahun, b4ng.
B4ngrp: Apa kalian gak bosan makan nasi selama 16 tahun 7 bulan?
Siswa 5: Eeehh... mana ada hubungannya b4ng makan nasi dengan belajar? (protes sembari marepet).
B4ngrp: Iyo... j4wab aja dek. B4ngrp hanya butuh jawaban kalian saja.
Siswa 6: Ya.... mana mungkin kami bosan makan nasi, ntar kalau kami gak makan nasi, bisa mateklah b4ng.
B4ngrp: Kan, ada gadong....? (gak sadar, keluar jugak logat batakku).
Siswa 7: Ya... mana bisa. Udah biasa makan nasi. Lagian makan nasi itu kan kebutuhan pokok (sok-sok berargumen ilmiah).
B4ngrp: Baiklah, begitulah belajar itu dek. Supaya kalian tidak bosan belajar, jadikanlah belajar itu menjadi kebutuhan pokokmu, artinya jika belajar mu tidak terpenuhi maka kalian akan gusar.
Siswa 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7: Siap, b4ngrp. Kami laksanakan.
B4ngrp: Satu lagi.. anggaplah kalau klen gak belajar, klen rasane seolah-olah matek. Hehhe
Baiklah teman-teman, tuh dulu kisah b4ngrp vs 7 siswa dan tentu pemenangnya adalah b4ngrp. Nah, buat kita orang tua, bapak/ibu guru, pemerintah, marilah cari cara bagaimana memotivasi anak-anak kita agar tertanam di dalam diri mereka belajar itu adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Siswa 1: b4ng, kami sudah bosan nih belajar...
B4ngrp: Oh ya....! Kok bisa? (Tanyaku penuh selidik)
Siswa 2: Betul b4ng, coba bayangin deh kami sejak mengenal baca tulis dari TK hingga sekarang SMA, selalu.... disuruh belajar melulu...!
B4ngrp: Oh gitu ya..., (merenung sejenak, mencoba cari ide). Nah, b4ngrp mau tanya nih. Kalian usia berapa kira-kira diperkenalkan orang tua dengan nasi?
Siswa 3: Sekitar 5 bulanan b4ng. (Jawabnya dengan tegas dan mantap).
B4ngrp: sekarang usia kalian berapa?
Siswa 4: Saya 17 tahun, b4ng.
B4ngrp: Apa kalian gak bosan makan nasi selama 16 tahun 7 bulan?
Siswa 5: Eeehh... mana ada hubungannya b4ng makan nasi dengan belajar? (protes sembari marepet).
B4ngrp: Iyo... j4wab aja dek. B4ngrp hanya butuh jawaban kalian saja.
Siswa 6: Ya.... mana mungkin kami bosan makan nasi, ntar kalau kami gak makan nasi, bisa mateklah b4ng.
B4ngrp: Kan, ada gadong....? (gak sadar, keluar jugak logat batakku).
Siswa 7: Ya... mana bisa. Udah biasa makan nasi. Lagian makan nasi itu kan kebutuhan pokok (sok-sok berargumen ilmiah).
B4ngrp: Baiklah, begitulah belajar itu dek. Supaya kalian tidak bosan belajar, jadikanlah belajar itu menjadi kebutuhan pokokmu, artinya jika belajar mu tidak terpenuhi maka kalian akan gusar.
Siswa 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7: Siap, b4ngrp. Kami laksanakan.
B4ngrp: Satu lagi.. anggaplah kalau klen gak belajar, klen rasane seolah-olah matek. Hehhe
Baiklah teman-teman, tuh dulu kisah b4ngrp vs 7 siswa dan tentu pemenangnya adalah b4ngrp. Nah, buat kita orang tua, bapak/ibu guru, pemerintah, marilah cari cara bagaimana memotivasi anak-anak kita agar tertanam di dalam diri mereka belajar itu adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Semoga postingan: 7 Siswa Melawan Seorang Guru ini bisa bermanfaat. Mohon keikhlasan hatinya, membagikan postingan ini di media sosial bapak/ibu guru dan adik-adik sekalian. Terima kasih.
Post a Comment for "7 Siswa Melawan Seorang Guru"
Pertanyaan melalui kolom komentar akan direspon secepatnya. Jika tidak direspon, berarti pertanyaan serupa telah ada.